Yogyakarta, 20 Oktober 2025 — Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), menjajaki kerja sama strategis dengan Taipei Medical University (TMU), Taiwan, dalam bidang pengujian fungsional pangan berbasis bahan alami. Sinergi lintas negara ini bertujuan untuk memperkuat riset berbasis bukti ilmiah dan mendukung ketahanan pangan serta kesehatan masyarakat global. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memperluas jejaring riset internasional sekaligus memperkuat reputasi akademik UGM di bidang food–health interface.
Pertemuan yang berlangsung antara Dr. Widiastuti Setyaningsih, Sekretaris Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan UGM, dan Dr. Sing-Chung Li, peneliti dari School of Nutrition and Health Sciences, TMU, turut dihadiri oleh Prof. Shih-Min Hsia, Chair of the School. Diskusi berfokus pada peluang kolaborasi penelitian untuk pengujian fungsional senyawa bioaktif alami, yang mencakup studi antioksidan, antidiabetik, dan antidepresan menggunakan pendekatan uji in vitro dan in vivo di laboratorium TMU.
Kolaborasi ini tidak hanya menitikberatkan pada riset, tetapi juga pada penguatan kapasitas akademik mahasiswa melalui skema joint supervision, joint publication, dan program double degree. Selain itu, TMU menawarkan International Internship Program (IIPP) yang membuka kesempatan bagi mahasiswa S2 ITP untuk memperoleh pengalaman riset langsung di laboratorium internasional bereputasi.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi internasionalisasi UGM menuju World Class Research University, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Good Health and Well-being (SDG 3) dan Quality Education (SDG 4).
Meneguhkan Peran S2 ITP UGM di Kancah Riset Global
Penjajakan kerja sama dengan TMU menegaskan posisi Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan UGM sebagai pusat unggulan pendidikan dan penelitian pangan di Asia Tenggara. Dengan reputasi kuat dalam green analytical chemistry, food metabolomics, dan pengembangan produk pangan fungsional berbasis bahan tropis, program ini secara aktif memperluas jejaring kolaboratif dengan universitas ternama seperti University of Cádiz (Spanyol), Prince of Songkla University (Thailand), Kyoto University (Jepang), serta kini dengan Taipei Medical University (Taiwan).
Kemitraan semacam ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademik dan riset mahasiswa, tetapi juga memperkuat daya saing lulusan agar mampu berkontribusi dalam industri pangan global dan menjadi bagian dari solusi terhadap isu ketahanan pangan, keamanan pangan, dan kesehatan masyarakat dunia.